Situs-situs porno kini memiliki "rumahnya" sendiri. Pada akhir pekan lalu Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) telah merestui lahirnya domain baru .XXX. Keputusan itu memang tak mudah. Selama bertahun-tahun anggota badan itu beradu pendapat. Pada voting teranyar di California, pekan lalu, sembilan anggota akhirnya setuju untuk menerima domain baru itu, tiga menolak, dan empat memilih abstain. Meski sudah memiliki rumah tersendiri, industri hiburan dewasa masih bisa menempati rumah lama, baik yang memakai domain .COM dan sebagainya. Adapun domain .XXX yang baru itu akan dikelola oleh ICM Registry dari Florida.
ICM menjanjikan .XXX akan menjadi tempat terpercaya bagi pengunjung situs porno. ICM akan memonitor situs-situs yang terdaftar dengan domain .XXX untuk mencegah spam, virus, dan kegiatan ilegal lain di dunia maya. Selain itu, mereka juga akan memungut ongkos pendaftaran dan memakainya untuk kegiatan mempromosikan kebebasan berbicara dan memerangi pornografi anak-anak. "Saat ini, konsumen tak tahu situs mana yang memakai standar yang baik atau yang membawa virus," kata Stuart Lawley, orang nomor satu di ICM Registry dalam sebuah wawancara. Namun domain itu memang tak lepas dari kritik pedas pemerintahan Obama. Kelahiran itu diperkirakan justru akan membuat beberapa negara lain dengan mudah memblokirnya.
“Kami kecewa karena ICANN tak mendengar nasihat pemerintah di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat,” kata Lawrence Strickling, Asisten Menteri Perdagangan Amerika Serikat. “Keputusan ini bertentangan dengan minat publik secara global dan membuka pintu bagi pemblokiran.”
Kebanyakan industri pornografi juga berpendapat sama. Menurut mereka, jika berkumpul di rumah yang sama, kehadiran mereka akan lebih mudah diawasi dan disensor. Mereka juga mengkritik ongkos pendaftaran ribuan dolar. "Ini membuat kami lebih mudah dibidik,” kata Diane Duke, Direktur Eksekutif Free Speech Coalition, asosiasi dagang yang mewakili banyak organisasi hiburan dewasa termasuk Hustler. “Pelaku pedofilia dan pornografi anak bukanlah bagian dari kami, kami memiliki kode etik dan kami telah berbuat sebaik-baiknya untuk menciptakan ruang bagi kaum dewasa saja."
Kekhawatiran industri hiburan dewasa memang langsung menjadi kenyataan. Juru bicara kedutaan Arab Saudi mengatakan pihaknya jelas akan langsung memblokir .XXX. "Lebih mudah, kalau Anda katakan bahwa industri pornografi akan masuk ke portal itu, lebih mudah untuk memblokirnya," ujar Nail al-Jubeir, sang juru bicara itu