Harus menempuh waktu kurang lebih 15 menit dari pusat kota Bojonegoro untuk sampai ke warung kopi yang dikabarkan membikin heboh ini. Sebenarnya jarak dari kota tidak jauh, hanya 8 km saja. Tetapi yang satu kilometer, jalanannya masih berupa makadaman (batu putih yang tidak rata). Setelah menanyakan kepada beberapa orang, akhirnya sampai juga di tempat warung kopi yang membuat penasaran ini. Memang benar saja. Ketika sampai di warung kopi tersebut, tepatnya di Dusun Balongsumber, Desa Sumberlaseh, Kecamatan Dander, Bojonegoro.
Miftah Rohmah, gadis berusia 20 tahun yang jadi pembicaraan banyak pria ini, kelihatan sangat cantik. Waktu itu dia baru saja mandi dan berdandan untuk memulai menjual di warung yang ada di depan rumahnya. Saat ditanya mulai kapan dirinya mulai menjual kopi, Miftah menjawab semenjak lulus SMP. Dia mengaku enjoy dengan menjual kopi. Apa ada racikan khusus sehingga banyak pembeli yang ke warungnya ? "Ada caranya sendiri Mas dalam membuat kopi sehingga rasanya lebih enak dan beda dengan warung lain,” kata Miftah. Miftah mengaku bahwa warisan racikan itu turun temurun dari leluhurnya. Dan dirinya diberi tahu oleh neneknya yang masih mendampingi dirinya saat menjajakan kopi. “Semua ini saya diberi tahu Mbahku ini, Mas,” terang Miftah didampingi neneknya.
Selain minuman kopi, warung yang dikelola oleh Miftah juga menjual makanan ringan dan berbagai macam makanan hasil gorengan. Gorengan tersebut meliputi sukun, ketela, tempe dan bakwan. "Semuanya saya bikin sendiri dan dibantu kedua orang tua,” jelas gadis yang menggunakan sweater warna merah muda yang dipadukan dengan kaos merah tersebut. Selain itu lanjut Miftah, cara penyajian pada pelanggan yang datang harus lebih sopan dan baik. Sehingga pelanggan yang ada akan merasa nyaman jika membeli diwarungnya. Dirinya mengakui memang ada saja pemuda yang sengaja menggodanya saat menjual kopi. Tapi dirinya masih menghadapi dengan profesional. Maka kemudian tidak heran bagi dirinya jika pelanggan yang ada mencapai ratusan. Pelanggan yang kewarung miftah tidak hanya berada di sekitar desanya. Bahkan sampai Desa Soko, Kecamatan Ngasem ada yang datang untuk sekedar meminum kopi buatannya. “Kalau tidak hujan, kadang sampai ratusan mas yang datang kesini untuk minum kopi,” terangnya.
Untuk menampung pengunjung, warung akhirnya diluaskan. Selain memperluas warung, ayahnya juga memperluas halaman tempat parkir kendaraan pelanggan. Supaya kendaraan yang masuk tidak kena lumpur tanah yang lembek karena air ayahnya sampai membelikan kathel 2 truk untuk menguruk halaman parkir. “Dulu sebelum diuruk, di sini becek kalau hujan, Mas,” kata Sholihin ayah Miftah.
Gimana apakah ada yang tertarik dengan kopi buatan Miftah ? SIlakan mampir dan datang di Bojonegoro, kalian sudah ditunggu gadis manis ini untuk mencicipi kopi nya Muantep, Seger dan Kentel ...