Anda pecinta parfum tentu mengenal Clive Christian's Imperial Majesty, parfum termahal di dunia yang masuk Guiness Book of World Records. Harganya mencapai US$ 215 ribu atau sekitar 2 miliar. Ada juga parfum buatan bintang pop Amerika, Lady Gaga, yang beraroma sperma dan darah. Tapi Anda mungkin belum pernah mendengar parfum yang terbuat dari kotoran manusia. Seorang seniman Inggris, Jammie Nicholas sungguh membuatnya. "Surplus,"kata Jammie menyebut merek parfum itu dalam Fashionista beberapa waktu lalu.
Surplus dibanderol seharga US$ 80 atau Rp 700 ribu. Jika parfum Clive Christian's Imperial Majesty hanya dibuat 5 buah, Surplus diproduksi 80 buah saja. Lalu seperti apa baunya? Jamie punya jawaban, "Bau menyenangkan digunakan untuk bau tak sedap, begitu sebaliknya." Jammie enggan menjelaskan cara membuat parfum itu. Menurut Jammie inspirasi Surplus didapat setelah dirinya membaca buku karya Dominique Laporte. Buku 'The History of Shit' itu berisi tentang teori-teori sosial dari kotoran yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan kosmetik. Sebetulnya Jammie bukan satu-satunya orang yang memanfaat kotoran manusia sebagai karya seni. Setahun lalu, ada pameran seni di Galeri Moorabbin yang memamerkan karya yang terbuat tinja atau kotoran manusia
Tinja yang diubah menjadi karya seni itu merupakan kotoran dari senimannya sendiri yaitu Georgia Mattingley. Mahasiswa 21 tahun ini membuat karya seni yang memadukan kotoran, bunga, dedaunan dan kristal. Dan tidak ada satu pun pengunjung yang menyadari itu terbuat dari kotoran manusia.
Tinja yang diubah menjadi karya seni itu merupakan kotoran dari senimannya sendiri yaitu Georgia Mattingley. Mahasiswa 21 tahun ini membuat karya seni yang memadukan kotoran, bunga, dedaunan dan kristal. Dan tidak ada satu pun pengunjung yang menyadari itu terbuat dari kotoran manusia.